Selasa, 11 Mei 2010

MENGATASI KEJENUHAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

Sistematika
I. PENDAHULUAN
II. JUDUL
III. MASALAH
IV. ISI MASALAH

1. Arti Kejenuhan pada Proses Belajar
2. Mengajar
3. Cara Mengatasi Kejenuhan dalam Proses Belajar Mengajar

V. Kesimpulan
VI. Daftar Pustaka

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh-kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Untuk melaksanakan profesinya tenaga pendidik khususnya guru sangat memerlukan aneka ragam pengetahuan dan keterampilan keguruan yang memadai, dalam arti sesuai dengan tuntutan zaman dan kemajuan sains dan teknologi. Salah satunya adalah seorang guru harus mampu mengatasi kejenuhan dalam proses belajar mengajar. Masalah tersebut akan saya bahas dalam artikel yang saya tulis sebagai berikut, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Amin

MENGATASI KEJENUHAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS

MASALAH

Bagaimana cara menanggulangi kejenuhan belajar mengajar di kelas

ISI MASALAH

Pengertian kejenuhan

Secara Harfiah kejenuhan ialah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat apapun. Selain itu, jenuh juga dapat berarti jemu atau bosan. Dalam belajar, di samping siswa sering mengalami kelupaan, ia juga terkadang mengalami peristiwa negatif lainnya yang disebut jenuh belajar yang dalam bahasa psikologi lazim disebut Learning Platean.

Menurut Raber, 1988, kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil. Seorang siswa yang mengalami kejenuhan belajar merasa seakan-akan pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari belajar tidak ada kemajuan. Tidak adanya kemajuan hasil belajar ini pada umumnya tidak berlangsung selamanya tetapi dalam rentang waktu tertentu saja, misalnya seminggu. Namun tidak sedikit siswa yang mengalami rentang waktu yang membawa kejenuhan itu berkali-kali dalam satu periode belajar tertentu.

FAKTOR PENYEBAB KEJENUHAN DAN CARA MENGATASINYA (Muhibbin Syah. M. Ed, 2000, 165 U)

Menurut Cross (1974) dalam bukunya The Psychology Of Learning keletihan siswa dapat dikatagorikan menjadi tiga macam, yaitu :

1. Keletihan Indera Siswa,
2. Keletihan Fisik Siswa,
3. Keletihan Mental Siswa.


Keletihan fisik dan keletihan indera, dalam hal ini mata dan telinga pada umumnya dapat dikurangi atau dihilangkan lebih mudah. Setelah siswa beristirahat cukup terutama tidur nyenyak dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang cukup bergizi. Sebaliknya, keletihan mental tak dapat diatasi dengan cara yang sederhana sebagaimana cara mengatasi keletihan-keletihan lainnya. Itulah sebabnya, keletihan mental dipandang sebagai faktor utama penyebab muculnya kejenuhan belajar.

Selanjutnya, cara-cara untuk mengatasi keletihan mental yang menyebabkan munculnya kejenuhan belajar itu, antara lain sebagai berikut :
  1. Melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dengan tataran yang cukup banyak.
  2. Pengubahan atau penjadwalan kembali jam-jam dari hari-hari belajar yang dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat.
  3. Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa yang meliputi pengubahan posisi meja tulis, lemari, rak buku, alat-alat perlengkapan belajar dan sebagainya sampai memungkinkan siswa merasa berada di sebuah kamar baru yang lebih menyenangkan untuk belajar.
  4. Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong untuk belajar lebih giat daripada sebelumnya.
  5. Siswa harus berbuat nyata (tidak menyerah atau tinggal diam) dengan cara mencoba belajar dan belajar lagi.
(Muhibbin Syah, 2000, 166, DJ)


KESIMPULAN

Guru adalah tenaga pendidikan yang tugas utamanya mengajar, dalam arti mengembangkan ranah cipta, rasa, dan karsa siswa sebagai implementasi konsep ideal mendidik. Dimana salah satu tugas guru yaitu menghilangkan rasa jenuh dalam proses belajar mengajar dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi. Proses belajar mengajar diantaranya, karakteristik siswa, karakteristik guru, interaksi dan metode, karakteristik kelompok, fasilitas fisik mata pelajaran dan lingkungan. Sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

1. Muhibbin Syah, M. Ed. 2000, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Catatan ke Lima (revisi), Mei 2000, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar: